Siapakah Kita Sebenarnya ?  

Posted by Naura in

1.SIAPAKAH AKU SEBENARNYA?

30.” Dan (kenangilah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “sesungguhnya Aku hendak melantik khalifah di muka bumi.” (al-Baqarah)

2. BAGAIMANA AKU HENDAK JADI SEORANG KHALIFAH?

Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari kalangan kamu ( wahai umat Muhammad) bahawa Ia akan menjadikan mereka khalifah-khalifah yang memegang kuasa pemerintahan di bumi, sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka; khalifah-khalifah yang berkuasa; dan ia akan menguatkan dan mengembangkan agama mereka (Islam) yang telah diredhaiNya untuk mereka;(an-Noor-55)

3. KENAPA AKU DICIPTAKAN?

56.”Aku tidak menjadikan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah dan beribadat kepadaKu” (adz-Dzaariyat)

115-116.” Maka apakah kamu mengira bahawa sesungguhnya Kami menciptakan kamu untuk bermain-main (sahaja) dan bahawa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami, maka Maha Suci Allah raja yang sebenarnya tiada Tuhan selain Dia, Tuhan(yang mempunyai) arasy yang mulia” (al-Mukminun)

4. APAKAH TUJUAN HIDUPKU?

“Katakanlah: solatku, pengorbananku, hidupku dan matiku adalah untuk Tuhan Semesta Alam” (al-An’am)

5. APAKAH ITU KEBENARAN?

30. “Yang demikian ialah kerana Allah itulah yang benar(al-Haq) dan segala apa yang mereka sembah selain dariNya itulah yang palsu dan Allah itulah Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Besar” (Luqman)

6. KALAU BETULLAH ITU KEBENARAN…KENAPA AKU TIDAK NAMPAK KEBENARAN?

9. Dan Kami jadikan (sifat tamak dan gila mereka kepada harta benda dan pangkat itu sebagai) sekatan (yang menghalang mereka daripada memandang kepada keburukan dan kesingkatan masa dunia yang ada) di hadapan mereka, dan sekatan (yang menghalang mereka daripada memikirkan azab yang ada) di belakang mereka ( pada hari kiamat). Lalu Kami tutup pandangan mereka; maka dengan itu,, mereka tidak dapat melihat (jalan yang benar). (Yaasin)

7. AKU INGIN MENJADI ORANG YANG BERJAYA…..TAPI…SIAPAKAH YANG SEBENAR-BENARNYA BERJAYA?

“Sesungguhnya berjayalah orang-orang yang beriman, Iaitu mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya, Dan mereka yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia;” (al-Mukminun)

102. Maka sesiapa yang berat timbangan amal baiknya, maka mereka itulah orang-orang yang berjaya.

71.Dan (ingatlah) sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah berjaya mencapai sebesar-besar kejayaan (al-Ahzab)

8. OK..KALAU BEGITULAH CARANYA UTK MENJADI ORANG BERJAYA, APA YANG PATUT AKU BUAT?

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu kedalam agama Islam itu sepenuhnya.” (al-Baqarah)

9. KENAPA AKU MASIH RAGU-RAGU DENGAN AYAT2 ALLAH?—(setiap baris ayat Al-Quran wajib diterima dan diamalkan sebagai seorang muslim.)

2. “Diturunkan al-Quran ini, dengan tidak ada sebarang syak padanya, dari Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam. (al-Mukminun)

10. TAPI, KADANG-KADANG AYAT2 ALLAH TIDAK MEMENUHI KEMAHUANKU.JADI, CAMNE TU?

29. “Dan kamu tidak dapat menentukan kemahuan kamu kecuali dengan cara yang diatur oleh Allah” (at-Taqwir)

216.” Dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan kamu mungkin sukakan sesuatu, sedangkan ia lebih buruk kepada kamu. Dan hanya Allah yang mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (al-Baqarah)

11. AKU BANYAK MENJADIKAN HIBURAN YANG MELALAIKAN SEBAGAI PENGHIBUR HATIKU, MEMBUATKAN HATIKU GEMBIRA DAN TENANG.

28.(Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah, Ketahuilah dengan ‘zikrullah’ itu, tenang tenteramlah hati manusia.”(Ar-Rad)

” Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingati AllahYang Maha Pemurah, Kami adakan baginya syaitan (ygMenyesatkannya) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya” (az-Zukhruff:36)

12. AKU JUGA MENGAMALKAN APA YANG DISURUH, TAPI AKU JUGA CENDERUNG MEMBUAT MAKSIAT.

71. Jika kebenaran itu mengikut hawa nafsu mereka nescaya musnahlah langit dan bumi dan penghuni-penghuninya. ( Al- Mukminun )

42. “Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah, dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua mengetahuinya.” (at-taubah)

13. AKU MEMPUNYAI MINDSET BAHAWA UTK MENGAMALKAN ISLAM SEPENUHNYA, HIDUPKU MUNGKIN TIDAK ‘HAPPENING’ DAN MENYUSAHKAN.

2-3. “Kami tidak turunkan al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi bagi peringatan bagi orng yang takut(pada Allah) (Thahaa)

82. “Dan Kami turunkan dari al-Quran itu sesuatu yang menjadi rahmat kepada orang-orang yangberiman”(al-Isra’)

14. GEMBIRAKAH AKU JIKA AKU MENJADI ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SOLEH?

139. “Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah(pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (darjatnya) jika kamu orang-orang yang beriman”(ali-Imran)

By Dedy Rahman, KD (kutipan dari Al-Quran)

Read More..


Istimewanya Wanita  

Posted by Naura in

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini :

  1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
  2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
  3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
  4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
  5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
  6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
  7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
  8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
  9. Dll.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA". Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?
  1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.
  2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
  3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
  4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
  5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
  6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : salat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
  7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita... kan

Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut tunduk kepada cara-cara peraturan buatan mereka. (emansipasi ala western) Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan hukum buatan manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.

Read More..


Ikhlas  

Posted by Naura in

Pada saat aku mengikuti pengajian di sebuah mesjid ada sebuah ungkapan dari penceramahnya yang membuat aku berfikir lama dan merenunginya. Sang ustad yang terlihat sudah sepuh tapi mukanya berseri dan bijak tersebut berujar demikian, “Berusahalah untuk menjadikan diri kita bahagia saat menemui Sang Pencipta. Dan kebahagian tersebut hanya bisa diperoleh ketika kita ikhlas menjalankan apapun perintah Nya, tidak berharap apapun dari-Nya. Dan Jangan takuti Dia, karena ketakutan hanya akan menjauhkan kita dari-Nya”.

Aku penasaran, setelah pengajian selesai kudekati pak ustad tersebut. “Saya jarang sekali mendengar ungkapan pak ustad seperti tadi, bisakah bapak memberikan contoh real pada saya?”.Dengan ramah sang ustad tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Dia menanyakan dengan sopan asal tempat tinggal dan keluargaku. “Untuk bertemu Tuhan kita akan mengalami tahapan seperti halnya bawang merah yang memiliki beberapa lapisan kulit. Berbahagialah bagi yang telah mencapai lapisan inti dari bawang tersebut, karena dia telah langsung bertemu dengan sang Kholik, pencipta diri kita dan alam semesta ini”, sang ustad bertutur dengan tenang. Aku masih kebingungan.“Kita harus bersyukur sudah diciptakan dan menikmati segala macam yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita, tentunya sesuatu yang sangat kita harapkan jika bertemu dengan Tuhan yang telah begitu sempurna menciptakan raga dan jiwa kita ini. Nah, salah satu komunikasi kita dengan-Nya adalah dengan Sholat. Sungguh teramat aneh jika aktifitas sholat kita hanya sekedar melaksanakan kewajiban atau berharap pahala. Tidak malukah kita telah diberi kenikmatan hidup dan kenikmatan lainnya kemudian kita meminta pahala dari-Nya?”. Pak ustad tersenyum. Sedikit demi sedikit aku mulai memahami maksudnya.

“Apa maksud pak Ustad dengan ungkapan jangan takuti Sang Pencipta?”, aku masih melanjutkan pertanyaanku, karena yang aku tahu hampir setiap penceramah selalu menganjurkan agar kita takut terhadap Tuhan dan balasan yang akan diterima dari-Nya jika kita berbuat dosa. Sang ustad tersenyum ramah, dia memahami kebingunganku. Adik (panggilan pak ustad kepadaku) tidak usah khawatir, mengapa kita meski takut terhadap-Nya?, bukankah Dia yang telah menyayangi kita melebihi orangtua kita sendiri?. Rasa takut hanya akan menjauhkan kita dari Tuhan. Tetapi walaupun demikian, untuk mencapai lapisan bawang yang paling inti tentu saja jalannya beraneka ragam, memulai dengan rasa takut untuk beberapa orang terkadang bisa membuka lapisan awal bawang tersebut, tapi yakinlah hal yang paling dinikmati oleh orang-orang sholeh adalah ketika lembaran demi lembaran dibuka sehingga semakin mendekatkan diri pada sang pencipta”. Aku semakin bingung, pak ustad satu ini selalu memberikan kata-kata kiasan.

Ternyata ngobrol dengan ustad ini mengasyikan. Dia tidak pernah bosan menemaniku sampai larut malam. Akhirnya aku tertidur di mesjid tersebut. Sekitar jam 1 an aku terjaga, melihat pak ustad yang sedang melakukan sholat tahajud. Keherananku semakin bertambah saat jam dinding di mesjid menunjukkan jam 02.30 dini hari pak ustad masih terlihat sedang sholat. Kapan beliau tidur, pikirku?

Adzan shubuh akhirnya membangunkanku untuk ikut sholat berjamaah dengan pak ustad. Kulihat wajah cerianya setelah selesai sholat dan berdoa. Tidak terlihat sedikitpun wajah kusut dan kantuk....aneh. Di rumahnya yang sederhana lebih membuatku kagum lagi, bersih dan terlihat ada ruangan kecil khusus untuk sholat, suasananya adem melebihi mesjid tempat aku sholat tadi. Istrinya sama ramahnya dengan beliau, dia mempersilahkan aku dan menjamu sarapan pagi.

Setelah cukup lama aku berpamitan. “Mampirlah kalau adik ke Bandung lagi, bawalah istri dan anak-anak adik kesini untuk bersilaturahim”, Pak ustad mengucapkan selamat jalan. Sebenarnya aku masih betah mendengarkan pembicaraannya, sayang aku harus cepat-cepat ke Cianjur untuk memenuhi janji pada anak-anakku.

1 jam di bus aku terus berfikir tentang perkataan pak ustad. Well, akhirnya aku menyimpulkan sendiri. Ikhlas...ikhlas, itulah kunci setiap perkataan dan perbuatan pak ustad itu. Aku mulai tersadar. Ikhlas, membuat pak ustad itu tidak pernah lelah untuk melakukan peribadatan dan berkomunikasi dengan Allah. Wajahnya yang berseri setelah melaksanakan sholat menggambarkan kegembiraannya menemui sang Pencipta.

Read More..


Mengejar Si cantik  

Posted by Naura in

Suatu yang fitrah jika seseorang menempatkan keindahan fisik dan materi pada urutan penting dalam memilih jodoh. Berbagai macam alasan mereka jika ditanya, dan hal itu juga disebutkan oleh sunnah nabi “lihatlah rupanya dan lihatlah hartanya” boleh dan justru dianjurkan sekali oleh beliau.
Tabiat manusia selalu menginginkan sesuatu yang indah, karena keindahan membuat selalu senang, dan tidak mudah jemu, singkat kata calon istri yang cantik misalnya, maka siapapun perianya akan sangat senang dan bangga jika bisa memilikinya, akan tetapi bagai mana seandainya jika keindahan itu hanya elok pada sisi luar saja dan didalam ternyata banyak titik hitam? tentu pandangan dan rasa akan keindahan itu sangat mudah sirna.
Kembali melihat ulang tentang memilih jodoh dalam keriteria wanita menurut perkataan nabi: carilah wanita itu karena rupanya (cantik), kemudian carilah karena hartanya (kaya), lalu lihat juga karena nasabnya (keturunannya), dan yang terakhir karena agamanya (shalihah).
Di perkataan nabi itu bisa dipahami kenapa dianjurkan mencari istri yang cantik. sebab istri yang cantik akan membuat kita selalu rindu, dan membuat kita ingin selalu bersamanya, memanjanya dan terjauh dari pikiran untuk melirik wanita lain karena merasa bahwa dirumah ada yang terbaik. Namun harus diperhatikan bagi pemuda yang ingin mencari jodoh, cantik menurut nabi diatas bukanlah semata-mata harus memprioritaskan penampilan fisik yang menggoda akan tetapi cantik didalam berakhlak, berbudi pekerti dan berilmu, sebab jika seorang pemuda mimilih pasangannya hanya karena cantik fisiknya bisa jadi kecantikannya malah akan membuat resah bahkan mencelakakan.
Didalam hadist dari ibnu umar diperingatkan oleh nabi ”janganlah kamu kawini seorang perempuan karena kecantikannya sebab kecantikan boleh jadi akan mencelakakan, jangan juga kamu kawini perempuan karena hartanya sebab kekayaan akan mendatangkan kesombongan, tapi kawinilah karena agamanya dan akhlaknya karena itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan”
Dikala usia puber remaja sering sekali kehilangan pertimbangan bahwa rupa yang cantik/tampan banyak yang menipu sebab penampilan tidak selamanya mencerminkan keaslian.
Seorang ibu dulu pernah menasehatkan kepada anak pemudanya “kalau cari wanita itu yang tinggi akhlaknya dan berilmu jangan lihat pada tampangnya saja karena itu tidak menjamin bahagia apalagi masuk surga” sianak muda hanya menganggap itu angin lalu, memang ia dengar tapi masuk kiri keluar kanan, dia tidak tahu bahwa orang tua bicara berdasarkan ilmu dan banyaknya kejadian yang telah ia ketahui melalui pengalaman disekitarnya. Dilihatnya bahwa ada menantu yang tega menempatkan mertuanya digubuk reot tak ubahnya seperti kandang kambing dan tidak diurus makanya sementara mereka enak didalam rumah yang bagus, dan ada pula yang lebih parah hingga berani memukul mertuanya. Karena melihat pengalaman seperti itulah hingga orang tua itu tidak ingin sampai terjadi pada anaknya, buah hati manisnya yang susah payah ia mengeluarkan dari rahimnya, yang kelak sangat diharapkan sebagai tulang punggung dan pelindung disaat tuanya. (anak lelaki ibunyalah yang lebih berhak atas dirinya baik telah menikah maupun sebelum menikah, dan anak perempuan ketika telah menikah suaminyalah yang lebih berhak atas dirinya)
Sekarang pemuda itu telah menikah dengan wanita cantik menurutnya tapi jelek penyelanggaraan rumah tangganya karena tidak bisa apa- apa, masak tidak bisa, ilmu agama juga kurang, mana lagi akhlak yang seperti tidak pernah dididikkan sehingga dalam waktu tidak sampai satu tahun merekapun telah cerai.. Sekedar kata penutup dari saya dan sebagai teman yang juga masih berstatus remaja tidak berlebihan jika saya mengingatkan kepada semua saudara pembaca, bahwa silahkan cari rupa yang cantik tampan tapi kalau itu dijadikan motif utama tanpa dasar-dasar agama dikhawatir nanti rumah tangga malah akan berhadapan dengan banyak permasalahan, jadi mari kejar yang bagus dan cantik agar kita betah tinggal dirumah, supaya kita merasa ada tempat berbagi rasa dan ada tempat kita bernaung….tapi hendaknya kecantikan ketampanan itu diiringi dengan kecantikan budi pekerti dan akhlak yang mulia.wallahu a’lam...
Sumber : Dudung.net

Read More..


Puisi Renungan  

Posted by Naura in

Perlahan, tubuhku ditutupi tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka,
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain,
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri,
disini, menunggu perhitungan ...
Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
dan maaf pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...
Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
jika Kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika Kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...
Aku akan berkeliling, memohon maaf pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku,
yang selama ini telah aku sakiti hatinya
yang selama ini telah aku bohongi
Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji-janji palsu yg sering ku umbar dulu.
Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta,
teringat kata-kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka,
maafkan aku ayah dan ibu,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu ...
beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh-sungguh beramal soleh,
Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu,
bersama mereka ...
begitu sesal diri ini,
karena hari-hari telah berlalu tanpa makna penuh kesia-siaan,
kesenangan yang pernah kuraih dulu,
tak ada artinya sama sekali ...
mengapa ku sia-siakan saja,
waktu hidup yang hanya sekali itu,
andai ku bisa putar ulang waktu itu ...
Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak termaafkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan ...

Read More..


9 Tanda dari 3 Golongan Manusia  

Posted by Naura in

  1. Golongan yang beribadah kepada Allah atas dasar takut akan siksa-Nya
  2. Golongan yang beribadah kepada Allah atas dasar mengharapkan rahmat-Nya
  3. Golongan yang beribadah kepada Allah atas dasar rasa cinta kepada-Nya

Golongan yang pertama mempunyai tiga tanda, yaitu :

  • Merasa rendah diri (dihadapan Allah)
  • Merasa kebaikannya masih sangat sedikit, dan
  • Merasa banyak dosa

Golongan yang kedua mempunyai tiga tanda, yaitu :

  • Menjadi anutan masyarakat setiap saat
  • Menjadi yang paling pemurah dalam masalah harta karena dia zuhud terhadap duniawi, dan
  • Selalu berbaik sangka kepada Allah dan kepada semua mahluk-Nya

Golongan yang ketiga mempunyai tiga tanda, yaitu :

  • Mampu memberikan sesuatu yang dicintainya dan tidak ada hal yang dirisaukan, asal Allah meridhoinya
  • Mampu melakukan amal shaleh meskipun bertentangan dengan hawa nafsunya dan tidak mau menghiraukan hawa nafsunya, asal Allah meridhoinya, dan
  • Setiap saat ia selalu menaati perintah dan larangan Rabbnya.

Read More..


Untuk Direnungkan  

Posted by Naura in

Penelitian mengenai otak dan kaitannya dengan pembelajaran telah mengungkapkan fakta yang mengejutkan yaitu jika sesuatu dipelajari dengan sungguh-sungguh maka struktur internal sistem syaraf kimia maupun elektris seseorang berubah. Sesuatu yang baru tercipta didalam diri seseorang, jaringan syaraf baru, jalur elektris baru, asosiasi baru dan hubungan baru.

Dalam proses pembelajaran, para pembelajar harus diberi waktu agar hal-hal baru ini betul-betul terjadi didalam dirinya, jika tidak maka tentu saja takkan ada yang melekat, juga tak ada yang menyatu dan tak ada yang benar-benar dipelajari. Pembelajaran adalah perubahan, jika tak ada waktu untuk berubah, berarti tak ada pembelajaran yang sejati. ( MEIER )

Oleh : Haerudin

Read More..


Love Is Life  

Posted by Naura in

Ketika kita berbicara tentang cinta maka seketika yang ada dalam benak kita adalah ‘apa itu cinta',apakah ia sebuah benda,ataukah ia hanya sebuah karya ilmiah berbentuk tulisan yang menggambarkan keadaan ataupun kondisi bathin seseorang tatkala ia merasakan suatu bentuk rasafeel yang kebanyakan orang menyebutnya 'Rasa Cinta' ataukah ia hanya merupakan khayalanmimpi yang muncul di alam bawah sadar tatkala seseorang dikehidupan nyatanya ‘TERSENGAT' oleh suatu bentuk rasa yang sulit untuk ia gambarkan lewat kata-kata namun dirasakannya ada,tatkala ia bertemu dengan lawan jenisnya yang dianggapnya sebagai soulmatebelahan jiwanya,dimana dalam sejarahnya seorang wanitahawa diciptakan tuhan dari tulang rusuk lelakiadam.

Namun apapun bentuknya,jelas sekali disini menggambarkan adanya Cinta sebagai Diri dan Cinta dalam hubungannya dengan seseorang banyak orang ( Relation ).

Coba Simak yang ini :

a.Cinta sebagai diri.

Cinta itu sendiri hakikatnya dilihat dari sisi penciptaan adalah juga merupakan makhluk sebagaimana layaknya makhluk-makhluk ciptaan tuhan lainnya namun ia lebih pada bentuk karya cipta yang tidak nyata namun ia ada dan erat sekali kaitannya dalam hidup dan kehidupan setiap makhluk.

b.Cinta Dalam HubunganRelation.

Karena cinta itu sendiri telah ada dalam setiapdirimakhluk maka ia terapresiasikan ke dalam bentuk bahasa jiwa seperti bahagia ataupun sedih,susah ataupun senang,suka ataupun duka,dsbnya. Malah ia terkadang sering berubah-ubah bentuk emosi jiwa,baik dalam hal cara mengapresiasikanperwujudannya maupun dari sisi penerimaan dari lawan jenis.

Berangkat dari kedua hal tersebut diatas maka lahirlah berbagai anggapan orang sesuai dengan keadaan yang dirasakannya maupun dari cara memandangmemaknai cinta itu sendiri,yang diantaranya ada yang beanggapan:

1. Cinta itu Indah.
2. Cinta itu sebagai sebuah misteri.
3. Cinta itu Buta.
4. Dsbnya.

Saya mencoba menarik garis tengahbenang merah dari berbagai anggapan itu denagn sebuah pernyataan yaitu "LOVE IS LIFE" alias CINTA BERARTI HIDUP karena sangat erat sekali kaitan diantara keduanya dimana Cinta tidak akan ada jika tidak adanya Hidup dan Hidup tidak akan mempunyai arti sia-sia jika tanpa Cinta.

Malah saya beranggapan seolah-olah cinta itu telah menjadi nyawajiwasoul dalam hidup dan kehidupan semua makhluk.

Pengertian jiwa disini ialah sesuatu yang membuat hidup atau menjadikan sesuatu menjadi hidup atau dengan kata lain cinta itu sendiri membawa misi hidup dan kehidupan.

Agar lebih jelas mari kita lihat beberapa kasus dibawah ini:

Seorang ibu karena kecintaannya yang begitu besar pada anaknya rela berjuang antara hidup dan mati tatkala melahirkan demi melihat sang anak lahir dan merasakan hidup,dan tidak hanya sampai distu saja bahkan ia masih harus berjuang dalam mengasuh,mendidik,dan membesarkannya hingga dewasa serta siap mengayuh bahtera kehidupannya sendiri.

Seorang lelaki yang merasa frustasi dengan melakukan hal-hal yang negative sebagai penyaluran rasa sakit hati dan kebencian yang teramat sangat karena merasa hidupnya sudah tidak punya arti lagi setelah ditinggal pergi sang kekasih yang berpaling pada laki-laki lain yang dianggapnya lebih baik dan lebih pantas baginya hingga pada suatu ketika ia bertemu dengan seorang gadis yang dianggapnya telah membawa kembali hidupnya beserta cintanya yang dulu telah pergi bersama kekasihnya dulu.

Dari kedua kasus tersebut yang jadi pertanyaan kita adalah apakah sang anak ataupun kekasih tersebut yang membuat ia hidup sedang kita tau bersama bahwa tidak mungkin seorang hamba menghidupkan hamba yang lain karena hanya Tuhanlah yang berkuasa untuk melakukan itu semua.

Kalaupun seseorang itu merasa hidup itu dikarenakan hatinya telah kembali menjadi hidup setelah mendapatkan apa yang diinginkannya,dari sini kita tau bahwa hubungan manusia yang satu dengan yang lain diikat dalam hubungan rasa......baik itu Rasa Cinta,Rasa Kasih,Rasa Sayang,dsnya yang NOTABENE rasa-rasa tersebut ada didalam HATI .

Cinta menjadi indah karena ia melahirkan rasa aman,nyaman,damai dan bahagia.

Hanya Hati yang Hidup saja yang bisa merasakan rasa tersebut dia atas yang terimplementasikan terapresiasikan lewat bahasa jiwa dan bahasa tubuh seperti rasa rindu kasmaran,selalu ingin berduaan serta berdekatan terus dengan pasangannya hingga tidak ingin dipisahkan walau oleh dengan apapun bahkan rela mati bersama seperti pada kisah Romi dan Yuli.

Cinta menjadi sebuah misteri karena ia memerlukan waktu,pengenalan,dan penyesuaian bentuk maupun rasa .

Sebelum kita melangkah lebih jauh perlu kita ketahui bersama apa itu waktu,menurut hemat penulis waktu memiliki arti harfiah adalah suatu perjalanan dari perhitungan matematis misal waktu ke menit,menit ke jam dstnya.Ataupun arti lainnya seperti perjalanan hidup dan perjalanan takdir.

Yang dimaksudkan disini adalah saat ketika pertemuan maupun berakhirnya suatu hubungan Cinta Kasih diantara dua atau lebih pelakunya. Perlunya pengenalan disini penekanannya pada pengenalan diri akan hakikat siapa diri kita sesungguhnya dan apa yang sebenarnya yang diinginkan dalam hidup ini.

Dan hal tersebut memerlukan kesesuian bentuk maupun rasa yang telah ada didalam diri yang umumnya disebut sebagai fitrahsejatinya diri. ianya merupakan suatu proses yang tidak mudah bahkan perlu perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit untuk dapat sampai pada HAKIKAT KENYATAAN yang sesungguhnya.

Cinta menjadi buta karena ketidaktahuan ataupun kekeliruan cara memandang dan memaknainya.

Hal ini berkaitan erat dengan apa yang dibahas sebelumnya diatas tadi,Cuma yang menjadi penekanan disini adalah jika keliru cara memandangmemaknai CINTA maka akan keliru pula pada prakteknya dan pada apa yang akan didapat (dihasilkan)dan seringkali yang terjadi adalah sebuah Dilema,dan rasa frustrasi yang bermuara pada Penganiayaan ke atas Diri Sendiri bahkan pada orang lain

Meski Samar namun hal ini sering menghinggapi kebanyakan pribadi dan bahkan sampai ikut berperan aktif menimbulkan kerusakan kehancuran umat manusia baik sebagai suatu Pribadi, Kaum, Masyarakat, bahkan sebagai BangsaNegara.

Apakah ada kaitan antara diri sebagai sebuah pribadi,cinta dan kehidupan ?

Jawabnya ADA,karena seorang insan yang baik tentunya akan mampu meletakkan cinta pada hakikat yang sesungguhnya sehingga akan mampu pula menghargai arti hidup dan kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa,sehingga pada akhirnya terciptalah pula kehidupan yang DAMAI lagi BAHAGIA dimuka bumi ini.

Akhirul Kalam andai boleh Penulis memberikan pendapat sebagai Kesimpulan dari tulisan ini...........

Letakkanlah Kecintaan kepada Allah Swt diatas segala kecintaan kita pada hamba-hamba allah lainnya karena dari dialah kita berasal dan hanya padanya jua akhirnya kita akan kembali....Amin Ya Rabbal Alamin.

Sumber : www.dudung.net

Read More..


Kesabaran Yang Baik  

Posted by Naura in

Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu ceritakan.” (Yusuf: 18)
Sesuatu yang baik, dengan cara yang baik merupakan jatidiri ajaran Islam yang melekat yang menunjukkan keagungan dan keluhurannya. Terdapat empat hal yang diperintahkan oleh Al-Qur’an harus dilakukan dengan cara yang baik dengan menggunakan istilah yang sama, yaitu bersabar dengan cara yang baik, mema’afkan dengan cara yang baik, menceraikan isteri dengan cara yang baik, serta menghindar dari orang-orang yang jahat dengan cara yang baik pula. Istilah yang digunakan oleh Al-Qur’an untuk menunjukkan ‘yang baik’ pada keempat hal itu adalah sama, yaitu “jamil”; shabrun jamil, shafhun jamil, sarhun jamil, dan hajrun jamil. Sungguh nilai-nilai Al-Qur’an memang sarat dengan hal-hal yang baik yang harus dilakukan dengan cara yang baik pula.
Terkait dengan kesabaran yang baik (shabrun jamil), Al-Qur’an mengabadikan kisah seorang nabi yang mensikapi kecurangan dan kebohongan anak-anaknya tentang Yusuf yang ia amat kasihi dengan kesabaran yang baik. Ungkapan kesabaran yang baik, ia ulangi kembali dalam menghadapi perilaku dusta anak-anaknya pada ayat lain dari surah Yusuf dengan redaksi yang mirip dengan ayat 18 di atas, “Ya’qub berkata: “Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Yusuf: 83).
Akhirnya, perintah agar memiliki kesabaran yang baik ditujukan secara khusus kepada nabi terakhir Muhammad saw, “Maka bersabarlah kamu (Muhammad) dengan sabar yang baik”. (Al-Ma’arij: 5). Tentu seperti kaidah dalam Ilmu Tafsir “Amrun Lir Rasul Amrun li Ummatih” perintah yang ditujukan untuk Rasul secara prioritas ditujukan juga untuk umatnya.
Secara aplikatif, kesabaran yang baik pernah ditunjukkan oleh Aisyah ra saat menghadapi tekanan psikologis yang sangat berat atas tuduhan perbuatan nista yang mencemarkan nama baiknya dengan sahabat shofwan bin Mu’atthol.
Dalam konteks ayat diatas, Imam Bukhari meriwayatkan hadits tentang berita dusta tersebut ketika Aisyah berkata menjawab tekanan dan isu yang tersebar hingga ke jantung rumah tangga dan keluarganya : “Demi Allah aku tidak mengetahui contoh yang baik kecuali apa yang telah dikatakan oleh ayahanda Yusuf: “Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu ceritakan.” Ternyata kesabaran yang baik yang ditampilkan oleh Aisyah dalam peristiwa ini membuahkan jawaban rehabilitasi nama baik Aisyah langsung dari langit melalui campur tangan Allah swt.
Yang menjadi pembahasan menarik dari para ulama tafsir tentang ayat di atas adalah pada pendefinisian dan pemaknaan kesabaran yang baik. Menurut Al-Qurthubi dan Asy-Syaukani misalnya kesabaran yang baik adalah kesabaran yang tidak disertai dengan keluhan atau aduan kepada sesama manusia.
Lebih rinci, Ibnu katsir menukil riwayat dari Sufyan Tsauri bahwa ada tiga hal yang termasuk dalam kategori sabar yang baik, yaitu: Tidak menceritakan kesakitan yang diderita, atau musibah yang menimpa kepada sesama makhluk, dan tidak pula merasa suci dengan itu”.
Namun pada makna ini, mengadu kesedihan dan kesusahan yang dihadapi kepada Allah tidak mengurangi kesabaran yang baik, karena memang Allah lah tempat mengadu semua makhluk seperti yang pernah dilakukan oleh nabi Ya’qub saat mengadu kepada Allah dalam ungkapannya yang diabadikan dalam Al-Qur’an, “Ya’qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” (Yusuf: 86). Ar-Razi pula memahami kesabaran yang baik sebagai kesabaran yang diletakkan pada tempatnya. Misalnya bersabar terhadap ketentuan Allah adalah sesuatu yang wajib, tetapi bersabar atas kezaliman orang lain bukanlah termasuk kategori kesabaran yang baik. Justru Islam menuntun agar seseorang berusaha menghindar dari keburukan sehingga tidak terperosok dalam lubang yang sama dua kali seperti yang diwanti-wanti oleh Rasulullah saw dalam haditsnya.
Perintah bersabar yang terakhir berdasarkan susunannya dalam mushaf yang ditujukan kepada Rasulullah ternyata disertai dengan perintah menjauh dan menghindarkan diri dari mereka dengan cara yang baik. Allah berfirman, “Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik”. (Al-Muzzammil: 10).
Asy-Syaukani memahami perintah bersabar yang didampingi dengan perintah menjauhkan diri dari mereka dengan cara yang baik dalam ayat ini sebagai sebuah sikap yang tidak disertai dengan hinaan atau umpatan terhadap perbuatan buruk mereka. Atau maknanya tidak memperdulikan apa yang mereka perbuat, begitu juga tidak berusaha membalasnya meskipun memiliki kemampuan untuk itu.
Demikian nilai akhlak luhur yang senantiasa menjadi karakteristik ajaran Islam yang mempesona. Justru daya tarik Islam di awal kelahirannya adalah karena memang melihat dan menyaksikan akhlak Rasulullah saw yang merupakan gambaran hidup dari ajaran Al-Qur’an seperti yang dinyatakan oleh Aisyah, “Sungguh akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an”. Tentu masih banyak pesan Al-Qur’an yang seharusnya senantiasa terus digali dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk kebaikan Islam dan umatnya.
Saat ini dan mungkin di masa-masa yang akan datang akan terus terjadi di hadapan kita peristiwa atau permasalahan yang menuntut bukan hanya agar kita bersabar, tetapi agar bisa menunjukkan sikap sabar yang baik. Semoga. Allahu a’lam.
Oleh: Dr. Attabiq Luthfi, MA

Read More..


Pemuda Langka  

Posted by Naura in

Alkisah, ada seorang pemuda yang bekerja sebagai penggembala domba. Jumlah domba yang dia gembalai berjumlah ratusan ekor. Bertahun-tahun dia bekerja tanpa pernah mengeluh meski hasil jerih payahnya tak seberapa.

Suatu ketika, datang seorang musafir yang sangat kehausan setelah menempuh perjalanan jauh. Melihat ada pengembala domba tersebut, gembiralah hati musafir itu. Sang musafir meminta minum kepada si pemuda penggembala tersebut. Namun, pemuda itu menjawab bahwa dirinya tak punya air minum untuk diberikan kepada si musafir.

Musafir tersebut kemudian memohon memelas agar diizinkan mengambil air susu dari seekor domba yang digembalakan si pemuda itu. Pemuda tersebut menolak dengan halus. "Ayolah, saudaraku. Tolonglah aku. Aku sangat haus. Izinkan aku untuk memerah dombamu sekadar beberapa teguk untuk menghilangkan dahagaku," ujar sang musafir. Pemuda itu menjawab, "Domba-domba ini bukan kepunyaanku, aku tak berani mengizinkan engkau sebelum majikanku mengizinkannya."

Pemuda mengatakan, "Kalau kau mau, tunggulah di sini sebentar. Kucarikan telaga dan kuambilkan air untukmu, saudaraku." Kemudian, pergilah pemuda tersebut mencarikan air untuk sang musafir. Setelah dapat, diberikannya air itu kepada si musafir. "Alhamdulillah, segar sekali rasanya," kata sang musafir. "Terima kasih wahai anak muda," lanjut musafir itu.

Kemudian, mereka sejenak beristirahat sambil berbagi kisah. Siang semakin terik. "Mengapa kau tadi tidak ikut minum," tanya musafir kepada pemuda tadi. "Maaf, saya sedang berpuasa," jawab si pemuda. Musafir itu tercengang mendengar pengakuan pemuda tersebut. "Matahari semakin tinggi, sedangkan engkau berpuasa?" tanya musafir itu penuh tanya. Pemuda itu menjawab, "Aku berharap kelak mudah-mudahan Allah menaungi diriku pada saat hari kiamat nanti. Karena itu, aku berpuasa."

Rasa kagum dan penasaran membuat si musafir ingin mengetes keimanan sang pemuda penggembala tersebut. Lalu, musafir itu berkata, "Hai anak muda, bolehkah aku membeli seekor saja dombamu. Aku lapar, tolonglah aku."

"Maaf tuan, aku tidak berani sebelum mendapat izin dari majikanku," kata pemuda itu.

"Ayolah anak muda. Domba yang kau gembalakan sangat banyak. Tentulah tuanmu tidak akan mengetahui meski kau jual seekor saja. Perutku sangat lapar, tolonglah aku," rayu musafir tersebut.

"Aku sungguh ingin menolongmu. Kalau saja aku memiliki makanan, tentu akan kuberikan untukmu, tuan. Tapi, tolong jangan paksa aku untuk melakukan hal yang tak mungkin aku lakukan tuan," ucap pemuda tersebut.

"Tidak akan ada yang tahu hai anak muda. Kuberikan seribu dirham untukmu untuk seekor domba saja. Ayolah. Tidakkah kau kasihan kepadaku?" kata musafir itu yakin bahwa pemuda tersebut akan goyah dengan suap seribu dirham.

Musafir itu terus memaksa si pemuda untuk menjual seekor dombanya. Bahkan, musafir itu tambah gusar dan marah.

Akhirnya, pemuda itu berkata, "Majikanku bisa saja tidak tahu jikalau aku menjual seekor dombanya. Sebab, jumlahnya sangat banyak. Dan mungkin saja, majikanku tidak akan menanyakan domba-dombanya. Dia tidak akan rugi meski aku menjual seekor di antara domba kepunyaanya. Tapi, kalau aku berbuat begitu, lalu di mana Allah? Di mana Allah? Di mana Allah? Sungguh, aku tak mau di dalam dagingku tumbuh duri neraka karena uang yang tidak halal bagiku."

Pemuda itu menangis karena takut tergoda berbuat sesuatu yang dimurkai Allah. Dia menangis karena kecintaanya kepada Allah.

Musafir tersebut tertegun. "Allahu akbar!!" musafir itu ikut menangis.

"Katakan padaku wahai anak muda, di mana majikanmu tinggal. Aku ingin membeli seekor dombanya," kata musafir tersebut.

Setelah mendapat jawaban tentang tempat tinggal majikan pemuda tadi, musafir itu memberikan uang seribu dirham tadi kepada si pemuda. "Terimalah uang ini untukmu, anakku. Ini uang halal. Kau pantas mendapatkan lebih daripada ini. Hatimu begitu mulia." Sang musafir yang tak lain adalah Khalifah Umar bin Khattab bergegas menuju ke rumah majikan sang pemuda tadi. Lalu, ditebuslah pemuda itu dengan memerdekakannya dari status hamba sahaya.

Dalam lanjutan perjalanannya, Umar masih takjub dengan kisah yang baru dia alami.

Di mana Allah? Inilah kalimat yang menggetarkan hati Umar. Rasa takut kepada Allah tidak menggoyahkan iman seorang pemuda tadi meski dirayu dengan materi. Duniawi tidak mampu menyilaukan hati pemuda itu karena keteguhan iman yang hakiki.

Read More..


Warna Warni  

Posted by Naura in

Di suatu masa warna-warna dunia mulai bertengkar Semua menganggap dirinyalah yang terbaik yang paling penting yang paling bermanfaat yang paling disukai :

HIJAU berkata:"Jelas akulah yang terpenting.
Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan.
Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan.
Tanpa aku, semua hewan akan mati.
Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna mayoritas ...."

BIRU menginterupsi :
"Kamu hanya berpikir tentang bumi,
pertimbangkanlah langit dan samudra luas.
Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan
awan mengambil kekuatan dari kedalaman lautan.
Langit memberikan ruang dan kedamaian dan ketenangan.
Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa"

KUNING cekikikan :
"Kalian semua serius amat sih?
Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia.
Matahari berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning.
Setiap kali kau melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum.
Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan."

ORANYE menyusul dengan meniupkan trompetnya :
"Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan.
Aku jarang, tetapi aku berharga karena aku mengisi kebutuhan kehidupan manusia.
Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk, mangga dan pepaya.
Aku tidak ada dimana-mana setiap saat,
tetapi aku mengisi lazuardi saat fajar atau saat matahari terbenam.
Keindahanku begitu menakjubkan hingga tak seorangpun dari kalian
akan terbetik di pikiran orang."

MERAH tidak bisa diam lebih lama dan berteriak :
"Aku adalah Pemimpin kalian. Aku adalah darah - darah kehidupan!
Aku adalah warna bahaya dan keberanian.
Aku berani untuk bertempur demi suatu kuasa.
Aku membawa api ke dalam darah.
Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan.
Aku adalah warna hasrat dan cinta, mawar merah, poinsentia dan bunga poppy."

UNGU bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu :
Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan.
"Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan.
Raja, Pemimpin dan para
Uskup memilih aku sebagai pertanda otoritas dan kebijaksanaan.
Tidak seorangpun menentangku. Mereka mendengarkan dan menuruti kehendakku."

Akhirnya NILA berbicara lebih pelan dari yang
lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama :
"Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam.Kalian jarang memperhatikan ada aku, namun tanpaku kalian semua menjadi dangkal.Aku merepresentasikan pemikiran dan refleksi, matahari terbenam dan kedalaman laut.Kalian membutuhkan aku untuk keseimbangan dan kontras, untuk doa dan ketentraman batin."


Jadi, semua warna terus menyombongkan diri,masing-masing yakin akan superioritas dirinya. Perdebatan mereka menjadi semakin keras. Tiba-tiba, sinar halilitar melintas membutakan. Guruh menggelegar. Hujan mulai turun tanpa ampun. Warna-warna bersedeku bersama ketakutan, berdekatan satu sama lain mencari ketenangan.

Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara :
"WARNA-WARNA TOLOL, kalian bertengkar satu sama lain, masing-masing ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian tahu bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk tujuan khusus, unik dan berbeda? Berpegangan tanganlah dan mendekatlah kepadaku!"
Menuruti perintah, warna-warna berpegangan tangan mendekati hujan, yang kemudian berkata :
"Mulai sekarang, setiap kali hujan mengguyur, masing-masing dari kalian akan membusurkan diri sepanjang langit bagai busur warna sebagai pengingat bahwa kalian semua dapat hidup bersama dalam kedamaian.

Pelangi adalah pertanda Harapan hari esok."
Jadi, setiap kali HUJAN deras menotok membasahi dunia, dan saat
Pelangi memunculkan diri di angkasa marilah kita
MENGINGAT untuk selalu MENGHARGAI satu sama lain. MASING-MASING KITA MEMPUNYAI SESUATU YANG UNIK KITA SEMUA DIBERIKAN KELEBIHAN UNTUK MEMBUAT PERUBAHAN DI DUNIA DAN SAAT KITA MENYADARI PEMBERIAN ITU, LEWAT KEKUATAN VISI KITA, KITA MEMPEROLEH KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK MASA DEPAN ....
Persahabatan itu bagaikan pelangi :
Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.


Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.

Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.

Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.

Biru bagaikan air jernih alami.

Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.

Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu.


Read More..


Pengemis Yahudi Buta Dan Rasulullah SAW  

Posted by Naura in

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?

Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....


Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau?
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya.

Sadaqah Jariah salah satu dari nya mudah dilakukan, pahalanya?
MasyaAllah....macam meter taxi...jalan terus.

Sadaqah Jariah - Kebajikan yang tak berakhir.

1. Berikan al-Quran pada seseorang, dan setiap dibaca, Anda mendapatkan hasanah.

2. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah.

4. Bantu pendidikan seorang anak.

5. Ajarkan seseorang sebuah do'a. Pada setiap bacaan do'a itu, Anda dapat hasanah.

6. Bagi CD Quran atau Do'a.

7. Terlibat dalam pembangunan sebuah mesjid.

8. Tempatkan pendingin air di tempat umum.

9. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau binatang berlindung dibawahnya, Anda dapat hasanah.

10. Bagikan cerita ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat hasanah sampai hari Qiamat.

Aminnnnnn....

Dikutip dari tulisan Bpk.Supriyono Darmawan

Read More..